Samarinda – Tepat pada tanggal 22 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Sebuah hari yang diresmikan melalui Keputusan Presiden Nomor 22/2015. Hari yang istimewa ini tidak sekadar menjadi momen perayaan, melainkan juga sebagai waktu untuk mengenang dan merayakan jasa para santri yang telah berperan besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Ismail, menggambarkan masa kini sebagai zaman memiliki Masalah moralitas. Dalam konteks ini, pesantren memiliki peran penting dalam membentuk Akhlakul Karimah, moralitas yang mulia.
“Santri adalah masa depan bangsa, harapan bangsa bangsa lebih baik berada di pundak generasi muda saat ini,” ungkap Ismail saat dihubungi media ini melalui telepon, Sabtu (21/10/2023).
Ismail pun berharap bahwa Rancangan Peraturan Daerah (perda) terkait pondok pesantren yang sedang dibahas di DPRD Kaltim menjadi “kado terindah” dihari santri ini.
“Semoga dengan adanya perda ponpes yang sedang dibahas di DPRD Kaltim memberikan kontribusi positif untuk kemajuan pondok pesantren di Kaltim,” ujarnya.
Sementara kemajuan teknologi tak dapat dihindari, Ismail menyuarakan harapannya bahwa generasi masa depan dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak. Pesan pentingnya adalah agar para santri dan santriwati tetap menjadi generasi yang berakhlakul karimah, selalu inovatif, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi perubahan zaman.
Ismail juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh santriwan dan santriwati di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur, yang telah memberikan kontribusi besar dalam pembangunan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Ia mendorong para santri untuk ikut memperjuangkan demi kebenaran, keadilan, serta menjaga nilai-nilai keberagamaan, persaudaraan, persatuan, dan kesatuan.
“Selamat, Hari Santri Nasional, semoga momentum ini memperkokoh landasan moral dan pendidikan bangsa,” tandasnya.