Balikpapan – Tiga legislator di Karang Paci memutuskan bertarung menjadi calon anggota (caleg) DPR RI Dapil Kaltim di Pileg 2024 mendatang. Mereka adalah Syafruddin dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Ali Hamdi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Veridiana Huraq Wang dari PDI Perjuangan.
Syafruddin yang kini menjabat sebagai ketua PKB Kaltim menjelaskan, langkahnya menuju Senayan karena menganggap sejauh ini perhatian dari pemerintah pusat kepada Kaltim belum memuaskan. Sementara, “tangan” anggota dewan di daerah terbatas. Sehingga, dirinya merasa perjuangannya harus dilanjutnya di level yang lebih tinggi.
“Selama ini, apa yang sudah disumbangkan Kaltim tidak berbanding lurus dengan yang kembali ke daerah. Rata-rata tiap tahun Rp500 triliun sumbangan Kaltim ke pusat, namun yang kembali sangat kecil. Hanya Rp50 triliun. Ini yang saya perjuangkan nantinya,” ungkap legislator dapil Balikpapan tersebut.
Duduk sebagai wakil ketua Komisi III, Syafruddin memang banyak menyoroti persoalan banjir dan pembangunan infrastruktur. Dirinya termasuk pula yang kritis terhadap masalah pertambangan dan terakhir sempat duduk sebagai ketua panitia khusus (pansus) investigasi pertambangan di DPRD Kaltim.
“Saya ingin pusat memerhatikan masalah tambang di Kaltim. Khususnya, soal kawasan yang terdampak pertambangan,” katanya.
pria kelahiran Bima, 15 Oktober 1977 menjelaskan, maju menjadi caleg DPR RI juga menjadi bentuk tanggung jawabnya sebagai ketua PKB Kaltim yang sudah 10 tahun dipimpinnya. Ia ingin mencetak sejarah, PKB Kaltim mampu duduk di Senayan.
Targetnya, secara pribadi dirinya yakin bisa memperoleh 150 ribu suara untuk mengantarkannya menjadi anggota DPR RI.
“Saya sudah tiga kali jadi caleg. Sekali gagal, dua berhasil. Basis suara murni ke saya jika ditotal sudah mencapai 25 ribu. Ditambah, PKB Kaltim kini punya struktur partai yang kokoh dengan kader yang duduk sebagai kepala daerah di dua kabupaten/kota (Paser dan Bontang),” imbuhnya.
Belum lagi kader PKB sebagai ketua dan DPRD di sejumlah daerah. Hasil survei juga menempatkan PKB sebagai partai terbesar ketiga dan keempat secara elektabilitas baik Kaltim maupun nasional.
“Ditambah efek ekor jas hasil dari majunya Ketua Umum PKB Gus Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden mendampingi Anies Rasyid Baswedan di Pilpres 2024. Semua modal tersebut memberi keyakinan pada kami untuk mengantarkan PKB merebut kursi DPR RI dari delapan kursi DPR RI dapil Kaltim,” tuturnya.
Dua periode sebagai anggota DPRD Kukar dan tiga periode sebagai anggota DPRD Kaltim, menjadikan Ali Hamdi memutuskan untuk maju sebagai caleg DPR RI dapil Kaltim di Pileg 2024.
“Alasan pertama harus ada regenerasi. Saya sudah lima periode di daerah. Tidak pernah absen. Harus ada generasi baru yang duduk di tempat saya saat ini. Yang kabupaten/kota bisa naik ke provinsi. Muncul kader baru yang duduk di DPRD kabupaten/kota,” ucap anggota dewan dapil Kukar dan Kubar tersebut.
Ali yang dikenal kritis menyoroti banyak persoalan masyarakat terutama banjir dan kesejahteraan rakyat tersebut punya target duduk di Komisi V DPR RI dan masuk Badan Anggaran (Banggar).
Baginya, SDA Kaltim yang melimpah dan banyak menyumbang pendapatan negara, seharusnya diimbangi dengan perhatian pemerintah pusat. Karena itu dia menyatakan akan bekerja keras, dan berupaya maksimal. Termasuk menaruh modal besar agar bisa melanggengkan dirinya duduk di Senayan.
“Saya target bisa meraih minimal 120 ribu suara. Kukar dan Samarinda menjadi basis utama yang akan menopang itu. Di samping dengan bantuan keluarga dan teman-teman saya, baik melalui baliho dan secara door to door terus meluaskan dukungan sampai ke kabupaten/kota lain. Saya akan maksimal dalam ikhtiar ini, lalu takdir yang menentukan,” ungkapnya.
Disinggung terkait keberadaan petahana, KH Aus Hidayat Nur, bagi Ali menjadi perjuangan tersendiri baginya. Dia menegaskan dalam prosesnya dirinya bisa meraih kursi, dilakukan secara terpisah tanpa mengganggu suara anggota DPR RI dari PKS.
“Kami dengan incumbent sepakat bekerja tanpa beririsan,” pungkasnya.