Samarinda – Berdasarkan laporan dari Disperindagkop UKM Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), ditemukan bahwa realisasi anggaran untuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) baru mencapai 60 persen. Meskipun angka tersebut mengindikasikan perkembangan.
Encik Wardana, Anggota Komisi II DPRD Kaltim, berpendapat bahwa masih banyak langkah yang perlu diambil untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Salah satu cara untuk memanfaatkan anggaran tersebut adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM, termasuk pelatihan dalam menguasai marketplace dan E-Katalog, yang merupakan komponen penting dalam ekosistem bisnis online.
Encik Wardani berharap Disperindagkop UKM Kaltim dapat melaksanakan program-program ini secara maksimal untuk meningkatkan keterampilan pelaku UMKM dalam memasarkan produk mereka. Ia juga mencatat bahwa dukungan dari DPRD Kaltim sangat penting agar program-program ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan merata.
Politikus dari Fraksi PKS ini mengidentifikasi beberapa kendala yang telah mencegah program Disperindagkop UKM Kaltim mencapai hasil maksimal dalam mendukung pelaku UMKM.
Kendala-kendala tersebut meliputi kurangnya pengawasan dan evaluasi setelah pelatihan, masalah dalam penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran, dan ketidaktahuan pelaku UMKM tentang cara menggunakan marketplace dan E-Katalog.
“Terkadang mereka memberikan bantuan, tetapi setelah itu kurang ada pengawasan yang memadai. Pendampingan terhadap UMKM perlu dievaluasi, dan kadang UMKM yang sudah mencapai kesuksesan ekonomi masih terus menerima bantuan,” ungkapnya baru-baru ini.
Wardani menggarisbawahi bahwa masih banyak pelaku UMKM yang menghadapi kesulitan dalam mengimplementasikan aspek teknis, dan ini menjadi tantangan bersama yang harus diatasi.
Selanjutnya, Encik Wardani mendorong Disperindagkop UKM Kaltim untuk mengoptimalkan setiap program yang telah dirancang guna meningkatkan kesejahteraan para pelaku UMKM di Kaltim, serta untuk memajukan sektor UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi di Kaltim.