Sangatta – Sebanyak 200 guru dari Taman Kanak-Kanak (TK) dan Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan menghadiri kegiatan Upgrading Kompetensi Guru TK/TPA se-Kutai Timur pada Selasa malam, 22 Oktober 2024. Bertempat di Pelangi Room Hotel Royal Victoria, kegiatan ini merupakan bagian dari program Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutim untuk meningkatkan kualitas pendidikan Alquran di usia dini.
Acara ini mengusung tema “Transformasi Pengetahuan Guru TK/TPA: Investasi Generasi Quran yang Gemilang” dan berlangsung selama dua hari, hingga 23 Oktober 2024. Dengan penuh semangat, para peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan dan diskusi untuk mengasah kompetensi dalam mendidik anak-anak.
Komitmen Pemerintah Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Kesra, Sahman, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk menghadirkan pendidikan Alquran yang lebih berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.
“Kurikulum yang kami rancang bertujuan menjawab tantangan masyarakat terhadap pendidikan TK dan TPA yang lebih baik. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pengajaran Alquran, baik dari segi metode maupun nilai-nilai keislaman,” ujar Sahman.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah tahap akhir dari serangkaian upgrading kompetensi guru yang telah dilaksanakan di zona 1, 2, dan 3 di seluruh kecamatan di Kutai Timur. Sahman berharap para guru mampu mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan teknologi serta pengetahuan terkini dalam proses pembelajaran.
“Kami ingin para guru tidak hanya kompeten dalam mengajarkan Alquran, tetapi juga profesional dan akuntabel dalam menjalankan perannya sebagai pendidik yang menjadi teladan,” tambahnya.
Profesionalisme Guru Menjadi Sorotan
Acara ini dibuka secara resmi oleh Sudirman Latif, Asisten Administrasi Umum Setkab Kutim, yang menyampaikan pidato inspiratif tentang pentingnya profesionalisme guru.
“Sebagai pendidik, kita harus terus meng-upgrade diri, tidak hanya dalam hal kualifikasi tetapi juga kompetensi. Guru adalah kunci pembentuk masa depan generasi kita,” ujar Sudirman.
Ia menekankan bahwa guru harus memahami filosofi pendidikan dan mampu menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan anak didik, terutama di era digital yang penuh tantangan ini.
“Profesi guru bukan sekadar pekerjaan, melainkan panggilan jiwa untuk mendidik anak-anak menjadi generasi yang berkarakter dan berilmu,” tegasnya.
Pendidikan Alquran sebagai Pilar Karakter Bangsa
Avandi, perwakilan dari Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), turut memberikan pandangannya dalam acara tersebut. Ia menyoroti pentingnya pendidikan Alquran sebagai fondasi pembentukan karakter anak sejak dini.
“Tugas guru TK dan TPA tidak hanya mengajarkan bacaan Alquran, tetapi juga menanamkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang tangguh dan bermoral,” kata Avandi.
Avandi juga mengapresiasi kegiatan upgrading ini, yang menurutnya telah dilaksanakan di 16 kecamatan di Kutim dengan hasil yang sangat positif. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan dan ditingkatkan di masa depan.
“Upaya ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter melalui Alquran tidak bisa dianggap sepele. Ini adalah fondasi bagi pendidikan dasar yang akan menentukan masa depan anak-anak kita,” tambahnya.
Kegiatan Interaktif dan Kolaboratif
Selama dua hari, para peserta diajak untuk aktif dalam sesi-sesi interaktif yang dirancang untuk menggali potensi mereka sebagai pendidik. Diskusi, tanya jawab, dan berbagi pengalaman menjadi bagian integral dari kegiatan ini, menciptakan suasana pembelajaran yang kolaboratif dan inspiratif.
Beberapa materi yang disampaikan meliputi teknik pembelajaran inovatif, pengelolaan kelas yang efektif, serta cara mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan Alquran. Peserta juga mendapatkan pelatihan tentang filosofi Ahmadiah, yang bertujuan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang nilai-nilai keislaman dalam konteks pembelajaran modern.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan Kutim
BKPRMI dan Dewan Pengurus Daerah berharap agar upgrading kompetensi ini menjadi langkah awal untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Alquran di Kutai Timur.
“Kami berharap para guru dapat menjadi agen perubahan, yang tidak hanya mengajar tetapi juga menginspirasi anak-anak untuk menjadi pribadi yang berkarakter dan beriman,” ujar salah satu pengurus BKPRMI.
Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berupaya memastikan bahwa guru TK dan TPA tidak hanya sekadar mengajar, tetapi juga menjadi teladan bagi anak-anak. Dengan semangat kolaborasi, komitmen bersama, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan generasi Quran yang gemilang dapat terwujud di Kutai Timur.
Dukungan Peserta terhadap Program Pemerintah
Para peserta menyambut positif kegiatan ini. Mereka mengaku mendapatkan banyak ilmu baru yang dapat langsung diterapkan di lapangan.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya upgrading ini. Banyak ilmu yang saya dapatkan, terutama terkait metode pembelajaran yang lebih kreatif dan relevan,” ujar salah seorang peserta dari Sangatta Selatan.
Kegiatan ini juga membuka ruang bagi para guru untuk bertukar pengalaman dan memperluas jaringan profesional mereka. Hal ini dianggap penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis dan mendukung pengembangan diri.
Komitmen Berkelanjutan untuk Pendidikan yang Lebih Baik
Melalui kegiatan ini, Pemkab Kutim menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan Alquran di daerah. Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga investasi besar bagi masa depan generasi muda.
“Upaya ini tidak berhenti di sini. Kami akan terus mendukung pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman agar anak-anak Kutai Timur tumbuh menjadi generasi yang unggul dan berdaya saing,” tutup Sahman.
