Mojokerto– Banyaknya tumpukan sampah di tebing sungai brantas Desa Mlirip Kecamatan Jetis Mojokerto sangat prihatin dengan kondisi lingkungan sungai tersebut.
Hasil pantauan awak Media, Kamis (25/9/23) sungai brantas yang berada di Desa Mlirip , terlihat dipenuhi sampah plastik rumah tangga, styrofoam, kayu, potongan bambu kering, hingga barang-barang rumah tangga.
Akibat tumpukan sampah tersebut, menimbulkan bau busuk yang menyengat, belum lagi tumpukan sampah itu jatuh ke sungai laju air akan mengalami hambatan.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan semakin padat penduduk, semakin menumpuk sampah yang dihasilkan karena tempat ruang untuk menampung sampah kurang.Juga semakin meningkat aktivitas penduduk sampah yang dihasilkan semakin banyak misalnya, aktivitas pembangunan, perdagangan, Industri dan sebagainya.
Dampaknya pembuangan sampah bagi sungai akan mencemari lingkungan, sampah yang masuk ke sungai berakibat yang ada di sungai punah.
Beberapa dampak negatif akibat sampah jika tidak ditangani secara serius oleh beberapa pihak yaitu menyebabkan kerusakan ekologis, menyebabkan penyakit, menyebabkan terjadinya banjir, menyebabkan bau tidak sedap/bau busuk, menyebabkan terganggunya estetik suatu daerah.
Masyarakat menjadikan sungai untuk tempat pembuangan sampah serta beberapa alasan yang menyebabkan warga membuang sampah ke sungai di antaranya membuang sampah ke sungai dinilai lebih praktis dan gratis, kurangnya sarana tempat membuang sampah di sekitar sungai dan sudah menjadi budaya.