Indramayu – Kali Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menjadi saksi bisu atas peristiwa tragis yang terjadi pada Kamis (24/8/2023) ketika kapal nelayan milik Rahmat, seorang Ketua Koperasi Mina Girang Jaya, terbakar.
Kapal fiber berbobot enam gross tonnage (GT) itu, yang merupakan hibah dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2017, menjadi simbol perjuangan dan ketahanan di tengah cuaca panas dan embusan angin kencang.Kebakaran misterius ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, meninggalkan banyak tanda tanya di kalangan nelayan dan komunitas lokal.
“Belum diketahui penyebab kebakaran kapal itu,” ujar Aipda Masnudin dari Komandan Patroli VIII-1006 Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Barat kepada Republika.
Rahmat, sang pemilik kapal yang berusia 43 tahun dan warga Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur, harus menyaksikan perjuangan melawan api yang memperpanjang tangkarannya. Namun, dalam kejadian yang menegangkan ini, solidaritas lokal segera terlihat. Kapal-kapal lain yang berlabuh di sekitar lokasi dengan sigap menjauhkan diri untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Cuaca yang panas dan angin kencang menambah kesulitan petugas pemadam kebakaran Kabupaten Indramayu yang dikerahkan. Tetapi, bersama dengan bantuan masyarakat setempat, mereka berhasil mengatasi kebakaran tersebut.
Berkat kerja keras mereka, api akhirnya berhasil dipadamkan, dan yang lebih penting, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.Kapal nelayan yang terbakar mungkin hancur, namun semangat perjuangan dan solidaritas yang muncul di momen krisis ini akan tetap menjadi inspirasi bagi komunitas nelayan di sepanjang Kali Kertawinangun.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya menjaga keselamatan nelayan dan aset-aset mereka di laut, serta peran besar yang dimainkan oleh solidaritas lokal dalam menghadapi tantangan yang datang tiba-tiba.