Jakarta – China telah meluncurkan senjata baru untuk melawan upaya Amerika Serikat (AS) dalam membatasi pertumbuhan teknologi China, sebagai tanggapan dari Xi Jinping.China Kuasai Gallium dan Germanium.
Pada awalnya, Amerika Serikat (AS) mengajak Belanda untuk membatasi produksi chip China dengan pembatasan ekspor peralatan pembuatan chip. Namun, China sekarang mengumumkan kebijakan pembatasan ekspor logam tersebut yang akan mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus. Alasan di balik kebijakan tersebut adalah untuk melindungi kepentingan keamanan nasional.
Pengenalan Gallium dan Germanium
Pembatasan ekspor tersebut akan mencakup delapan jenis gallium, termasuk gallium antimonida, gallium arsenida, gallium logam, gallium nitrida, gallium oksida, gallium fosfida, gallium selenida, dan gallium arsenida.
Selain itu, akan berlaku juga untuk enam produk germanium, termasuk germanium dioksida, substrat pertumbuhan epitaksi germanium, ingot germanium, logam germanium, germanium tetraklorida, dan seng germanium fosfida. Namun apa itu galium dan germanium?
Dominasi China dalam Produksi
Sebenarnya gallium ditemukan di jumlah kecil dalam bijih seng dan bauksit. Logam galium juga diproduksi saat memproses bauksit untuk membuat aluminium.Menurut asosiasi Critical Raw Materials Alliance (CRMA), sekitar 80% diproduksi di China. Gallium digunakan untuk membuat gallium arsenide untuk digunakan dalam elektronik.
Hanya beberapa perusahaan yang dapat membuatnya dengan kemurnian yang dibutuhkan. Satu di Eropa dan sisanya di Jepang dan China.Menurut bea cukai China, negara itu diketahui mengekspor 94 metrik ton galium pada tahun 2022. Ini naik 25% dari tahun sebelumnya.
Impor dan Produksi Gallium Global
Impor logam galium dan wafer galium arsenida (GaAs) AS pada tahun 2022 bernilai sekitar US$ 3 juta (Rp 45 miliar) dan US$ 200 juta (Rp 3 triliun). Menurut USGS, produksi gallium dengan kemurnian tinggi tahun lalu diperkirakan sekitar 290.000 kg, meningkat 16% dari 250.000 kg pada tahun 2021.
Menurut A.S. Survei Geologi (USGS), sejumlah kecil galium, sekitar 10 metrik ton pada tahun 2021 diproduksi oleh Jepang, Rusia, dan Korea Selatan. Jerman mengumumkan akan memulai kembali produksi galium primer, setelah harga naik pada tahun 2020 dan 2021.
Pasokan dan Produksi Germanium
Bijih germanium adalah sesuatu yang langka. Sebagian besar germanium merupakan produk sampingan dari produksi seng dan abu layang batu bara.CRMA menulis China memproduksi sekitar 60% germanium dunia. Sementara sisanya berasal dari Kanada, Finlandia, Rusia, dan AS.
Menurut bea cukai China, negeri itu mengekspor 43,7 metrik ton germanium tidak tempa dan tempa tahun lalu. Menurut USGS, sekitar US$39 juta germanium dikonsumsi tahun lalu, naik 10% dari tahun 2021.
Teck Resources Kanada (TECKb.TO) adalah produsen germanium terbesar di Amerika Utara, di mana perusahaan mengekstraksi bahan dari peleburan Trail di British Columbia. Perusahaan Indium yang berbasis di AS juga memproduksi germanium begitu juga Umicore Belgia.
Pentingnya Germanium dalam Teknologi Modern
Diketahui logam tersebut digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi. Termasuk di sektor pertahanan dan energi terbarukan.Germanium misalnya adalah kunci kabel serat optik dan juga digunakan dalam chip komputer berkecepatan tinggi. Ini juga dipakai untuk plastik serta radiasi infra merah.
Logam dan oksidanya digunakan dalam aplikasi militer seperti perangkat penglihatan malam serta sensor citra satelit. Hal ini juga penting untuk teknologi rendah karbon seperti sel surya.
Menurut perusahaan AS Wafer World, semikonduktor yang dibuat dengan gallium arsenide daripada silikon dapat beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi dan tahan panas. Mereka juga menghasilkan lebih sedikit noise daripada perangkat silikon, terutama pada frekuensi operasi tinggi, menjadikannya berguna dalam radar dan perangkat komunikasi radio, satelit, dan LED.