Samarinda – Menurut Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, stok beras di provinsi ini pada akhir Oktober 2023 mencapai 1.500 ton, dan perkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Februari 2024.
“Masyarakat tidak perlu khawatir dengan informasi tentang kekurangan stok pangan di Kaltim,” kata Akmal Malik di Samarinda, Sabtu.
Akmal Malik mengaku telah memeriksa langsung ketersediaan stok beras di Gudang Perum Bulog Samarinda, menyusul adanya kenaikan harga beras di pasar sejumlah daerah lain.
Pengaruh kenaikan harga beras, menurutnya, karena adanya penurunan jumlah produksi karena musim kemarau.
Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras, Pemprov Kaltim bersama instansi terkait akan melakukan intervensi pasar dan menjamin ketersediaan stok beras di pasar.
“Jadi, kami pastikan tidak ada kelangkaan. Itu akan menekan harga. Kami intervensi distribusinya, ke kontributor dan mitra-mitra Bulog. Pastikan stok aman sampai di masyarakat,” ujar Dirjen Otda Kemendagri ini.
Selain beras, Akmal juga menyebut stok gula dan daging beku tersedia cukup aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Akmal juga meninjau harga sejumlah bahan pangan pokok di Pasar Segiri Samarinda. Dia mengakui terdapat komoditas pangan tertentu mengalami kenaikan.
“Terutama cabai, karena memang Kaltim masih ketergantungan dengan daerah lain seperti Jawa dan Sulawesi. Makanya, saya dorong pengembangan sentra pangan kita,” uajrnya.
Pemprov Kaltim masih fokus mengembangkan sentra pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk mewujudkan kemandirian pangan daerah.