Samarinda – Bakal Calon Gubernur Kalimantan Timur, Mahyudin, menggagas forum diskusi “Ruang Dialog Kaltim KEREN” di Cafe Bagios, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota, Sabtu (1/6/2024).
Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan kaum milenial ini bertujuan untuk memaparkan visi Mahyudin bagi Pilkada 2024 serta mendengarkan masukan dari berbagai pihak.
Mahyudin, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPD RI dan pernah menjabat Bupati Kutai Timur, memperkenalkan visi “Kaltim KEREN”, yang merupakan akronim dari Kolaboratif, Ekonomi Maju Berkeadilan, Religius dan Bersatu, Bangun Entrepreneurship, serta Lingkungan Nyaman.
“Saya membawa visi Kaltim KEREN karena saya ingin Kaltim ini menjadi provinsi keren, seperti Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terlihat keren,” ujar Mahyudin.

Lebih lanjut, Mahyudin menekankan pentingnya kesiapan Kalimantan Timur sebagai daerah penyangga IKN.
“Yang ingin dicapai dari Kaltim KEREN adalah bahwa Kaltim ini menjadi ring satu daerah penyangga IKN. Ini yang harus siap. Jangan sampai jomplang ya, kalau IKN-nya tidak disiapkan, Kaltim-nya tidak dibikin keren nanti jomplang,” tegasnya.
Acara ini tidak hanya tentang visi Mahyudin, tetapi juga menciptakan ruang dialog untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Ini forum terbuka, kami mau dengar masukan-masukan untuk mewujudkan mimpi kita Kaltim KEREN,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa acara ini bukan bagian dari kampanye. “Kegiatan ini tidak ada terselubung dengan kampanye. Saya belum jadi calon apa yang mau dikampanyekan. Saya ini baru punya niat, kalau sudah calon baru kampanye. Kan besok bisa saja aku tidak jadi maju,” ujar Mahyudin sambil bercanda.
Mahyudin memaparkan program-program unggulan yang akan dijalankan, termasuk perbaikan pendidikan, pengembangan sumber daya manusia (SDM), dan pengalihan ketergantungan dari tambang ke industrialisasi.
“Program unggulan di Kaltim KEREN banyak yang akan kita jalankan, seperti pendidikan, perbaikan sumber daya manusia (SDM), dan pengalihan ketergantungan dari tambang ke industrialisasi,” jelasnya.
Tim Pemenangan Kaum Milenial Mahyudin, Shela Angraini Sadewi, menekankan pentingnya pendekatan dialog dengan generasi muda.
“Kami menangkap pendekatan anak-anak muda ini tidak dari politik yang berorasi saja tapi anak muda ini membutuhkan ruang seperti ini, ruang dialog jadi bisa menyampaikan apa saja sih aspirasi atau pendapat mereka yang perlu kita tahu,” kata Shela.
Shela juga menekankan bahwa acara ini bukan untuk berkampanye, melainkan sebagai dialog dua arah.
“Menurut saya ini yang baik daripada anak-anak muda yang berdemo jarang didengar, kenapa kita tidak memanfaatkan ruang dialog ini untuk diskusi bersama,” tambahnya.
Forum ini bertujuan tidak hanya untuk mendengarkan aspirasi, tetapi juga mendorong dialog berkelanjutan, terlepas dari siapa yang nanti terpilih sebagai gubernur.
“Dialog-dialog itu terus kita dorong. Jika bukan Pak Mahyudin yang duduk di Gubernur, ruang dialog terbuka seperti ini harus ada,” jelas Shela.
Shela juga mengajak para pemuda untuk tidak apatis, serta mengingatkan bahwa 60 persen pemilih di Kalimantan Timur adalah anak muda.
“Jika ada dialog seperti ini harus datang untuk mendewasakan pemikiran kalian dalam politik,” ujar Shela.
Sebelumnya, acara ‘Ruang Dialog Kaltim KEREN’ telah diadakan di Sangatta dan Balikpapan, namun dengan kapasitas yang lebih terbatas. Forum di Samarinda menjadi yang pertama dengan kapasitas besar, memungkinkan lebih banyak anak muda untuk berpartisipasi dan menyampaikan aspirasi mereka secara langsung.

 
		
 
									 
					
