Labuan Bajo – Pada hari Minggu (7/5/2023), Presiden Jokowi meninjau kesiapan penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat kunjungannya, ia juga memberitahukan topik yang akan dibahas pada KTT yang akan datang pada tanggal 10-11 Mei, termasuk masalah yang sedang terjadi di Myanmar.
“Kita tidak ingin ASEAN menjadi proksi siapa pun, negara mana pun, karena yang kita inginkan ASEAN adalah terbuka, kerja sama, dan siapa pun dengan negara mana pun. Sehingga penyelesaian setiap masalah yang ada di ASEAN adalah prinsip dialog. Ini sangat penting sekali, terutamanya dalam masalah Myanmar,” kata dia kepada media, Minggu (7/5/2023).
Adapun Jokowi menegaskan bahwa sanksi bukan merupakan solusi bagi Myanmar, melainkan melalui dialog, terutama di forum KTT ASEAN.
“Kita ingin konflik di Myanmar segera diselesaikan. Pertama kekerasan harus segera dihentikan. Kedua bantuan kemanusiaan dan sampai ke rakyat Myanmar. Ketiga dialog yang terpenting ingin kita tidak hanya di sini, tapi juga di Myanmar,” jelas Jokowi.
Seperti diketahui tahun ini Indonesia akan menggelar KTT ASEAN. Bahkan, untuk pertama kalinya setelah pandemi Covid-19, KTT ASEAN ini akan dilakukan dua kali dalam setahun secara langsung (in person).
KTT ASEAN ke-42 akan diadakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 10-11 Mei 2023. Sementara KTT ASEAN ke-43 akan digelar di Jakarta pada 5-7 September 2023 mendatang.
Mereka yang dipastikan hadir dalam KTT ke-42 yakni delapan leaders (pemimpin/presiden negara-negara di ASEAN), Sekretariat Jenderal (Sekjen) ASEAN, serta Perdana Menteri Timor Leste.
PembahasanKTT ASEAN prioritas lainnya antara lain soal ketahanan pangan, stabilitas keuangan, ketahanan energi, dan isu kesehatan.