Samarinda – Habib Said Abdurrahman, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Komite III mengungkapkan kebingungannya terhadap sistem pendidikan yang saat ini berlaku. Meskipun pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar hingga 20% dari APBN untuk pendidikan, realitas di lapangan belum memuaskan.
“Karena sistem daripada pendidikan kita ini tidak ada lagi sistem daripada kompetisinya. Yang penting kita sekolah.,” ujar Habib Said saat pertemuan Pemprov Kaltim dengan Anggota Komite III DPD RI di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (18/9/2023).
Ia juga menyuarakan aspirasi penduduk setempat, terutama dalam hal pendidikan. Menurutnya sistem pendidikan seharusnya dikembalikan seperti dulu dengan penggunaan Nilai Ebtanas (NEM) dan ujian nasional, untuk meminimalisir praktik pemberian nilai yang tidak objektif.
Alasan di balik usulan ini adalah sistem pendidikan saat ini yang lebih cenderung memfokuskan pada kelulusan, berpotensi merusak kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kalimantan. Dengan SDM yang tidak mampu bersaing di tingkat nasional, Habib Said khawatir bahwa calon ibu kota baru akan menarik pegawai negeri dari luar daerah, mengancam peluang pekerjaan bagi penduduk lokal.
Selain itu, Ia juga menyoroti masalah pemerataan guru di daerah-daerah terpencil. Guru sering enggan ditempatkan di daerah sulit, dan kekurangan pengawas sekolah dapat memperburuk situasi ini. Oleh karena itu, ia mengusulkan pemberian tugas mengajar ke daerah setiap sebulan sekali sebagai solusi untuk pemerataan guru.
“Masalah tadi bagaimana pemerataan guru. Kadang-kadang guru enggak mau dikirim ke daerah pak,” ujar Habib Said.
“Ayo kita bagi-bagi guru nih, sekalian ibadah, di beri tugas ke daerah sebulan sekali datang mengajar karena kurangnya pengawas daripada sekolah itu,” tambahnya.
Namun, tantangan lain yang dihadapi pendidikan di Kalimantan adalah infrastruktur yang masih belum memadai dan upah guru yang rendah. Habib Said berpendapat bahwa pemakmuran guru harus menjadi prioritas untuk memperbaiki sistem pendidikan.
Habib Said berharap agar Menteri Pendidikan akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengubah sistem pendidikan dan memastikan pemerataan guru yang lebih baik di Kalimantan. Habib menekankan bahwa semangat perubahan harus terus berkobar demi masa depan pendidikan yang lebih cerah di daerah ini.