Pare – Sorotan dunia kembali tertuju ke Kampung Inggris, Pare. Dalam semangat menjembatani masa depan generasi muda Indonesia ke panggung internasional, Forum Kampung Bahasa Pare sukses menggelar seminar beasiswa dan pengalaman kerja luar negeri bersama Konsulat Jenderal Australia, Sabtu (18/10/2025), di Ballroom Hotel Surya Pare.
Acara yang merupakan bagian dari Program Kampung Inggris Mengajar 2025 ini menghadirkan Glen Askew, Konsul Jenderal Australia di Surabaya, sebagai pembicara utama. Kehadirannya menjadi sinyal kuat komitmen Pemerintah Australia dalam memperluas akses pendidikan dan kerja internasional bagi masyarakat Indonesia, khususnya pelajar dan pengajar dari pusat pembelajaran bahasa terbesar di Tanah Air.
Dalam sesi pemaparan, Glen Askew membedah secara detail tips dan strategi lolos beasiswa Australian Awards Scholarship (AAS), yang dikenal sangat kompetitif namun terbuka lebar bagi pemuda Indonesia yang memiliki potensi dan semangat kontribusi.
Ia juga menjelaskan peluang dari program Working Holiday Visa (WHV) yang makin diminati. Program ini memungkinkan pemuda usia 18–30 tahun untuk bekerja sambil menjelajah Australia hingga satu tahun, dengan berbagai manfaat serta pengalaman budaya yang tak ternilai.
“Kami melihat Pare, atau yang dikenal sebagai Kampung Inggris, sebagai pusat energi dan aspirasi luar biasa dari generasi muda yang ingin maju. Melalui seminar ini, kami berharap dapat menjembatani impian mereka untuk melanjutkan studi berkualitas atau mendapatkan pengalaman kerja internasional di Australia,” ungkap Glen Askew.
Ketua Forum Kampung Bahasa Pare, Ahmad Farih, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah puncak dari program tahunan mereka. Ia menyebut kerja sama dengan Konsulat Australia bukan hanya kehormatan, tetapi momentum strategis untuk membawa komunitas Pare menembus batas global.
“Informasi yang disampaikan langsung oleh Bapak Konsul Jenderal sangat berharga dan valid, memberikan motivasi nyata bagi komunitas Kampung Inggris untuk Go International,” katanya.
Sementara itu, Agus Tri Winarso selaku panitia penyelenggara mengungkapkan antusiasme luar biasa dari para peserta. Lebih dari 300 peserta memadati ruangan sejak pagi, terdiri dari pelajar, mahasiswa, pengajar, hingga pegiat bahasa dari berbagai daerah.
Seminar ini tidak hanya memberikan informasi teknis, tetapi juga membangun pemahaman konteks budaya dan sejarah hubungan Indonesia–Australia. Forum berharap kegiatan ini dapat menjadi bekal strategis bagi generasi muda yang ingin menapaki jalur pendidikan dan karier internasional.
Dengan semangat kolaborasi dan pendidikan global, kegiatan ini menjadi salah satu langkah nyata memperkuat persahabatan Indonesia dan Australia melalui jalur intelektual, budaya, dan pengalaman kerja lintas negara.