Sangatta – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur Ernata Hadi Sujito memastikan bahwa operasional rumah singgah yang diperuntukkan bagi Pekerja Seks Komersial (PSK) berjalan dengan baik tanpa hambatan. Rumah singgah ini merupakan salah satu program strategis Dinas Sosial Kutim untuk memberikan perlindungan sekaligus memberdayakan para PSK agar dapat hidup mandiri.
“Sejauh ini, rumah singgah bagi PSK berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti. Kami fokus untuk memberdayakan mereka agar bisa mandiri dan keluar dari lingkaran pekerjaan tersebut,” ujar Ernata saat diwawancarai di Hotel Royal Victoria Sangatta, Senin (2/11/2024).
Fokus pada Pemberdayaan
Rumah singgah ini dirancang untuk menjadi tempat rehabilitasi bagi PSK yang ingin mengubah hidup mereka. Di sini, para PSK mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan, konseling psikologis, serta pendampingan sosial agar mereka bisa mendapatkan alternatif pekerjaan yang lebih layak.
“Kami memberikan berbagai pelatihan, mulai dari keterampilan kerja hingga pengelolaan usaha kecil. Tujuannya adalah membantu mereka menemukan jalur baru untuk mencari nafkah secara lebih bermartabat,” jelas Ernata.
Ia menambahkan bahwa program ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pelatihan dan organisasi sosial, untuk memastikan bahwa peserta rumah singgah mendapatkan dukungan yang maksimal.
Tidak Hanya Rehabilitasi
Selain fokus pada rehabilitasi, Dinas Sosial juga mengupayakan agar PSK yang masuk ke rumah singgah dapat kembali berintegrasi dengan masyarakat. Upaya ini melibatkan pendekatan berbasis komunitas untuk menghilangkan stigma negatif terhadap mereka yang telah meninggalkan profesinya sebagai PSK.
“Kami ingin memastikan mereka tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga diterima kembali oleh masyarakat. Pendekatan berbasis komunitas sangat penting untuk keberhasilan ini,” tambah Ernata.
Tantangan dan Harapan
Meskipun sejauh ini rumah singgah berjalan tanpa kendala, Ernata mengakui masih ada tantangan dalam proses pemberdayaan PSK. Salah satunya adalah membangun kesadaran di antara mereka untuk benar-benar berkomitmen mengubah gaya hidup.
“Tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir mereka. Namun, kami percaya dengan pendekatan yang konsisten dan dukungan penuh dari tim, hal ini bisa diatasi,” ungkapnya.
Ernata juga mengimbau masyarakat untuk mendukung program ini, terutama dalam memberikan peluang bagi para PSK yang telah lulus dari rumah singgah. Dukungan masyarakat sangat diperlukan agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan atau memulai usaha baru.
Komitmen Dinas Sosial
Dinas Sosial Kutim menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan program rumah singgah sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan sejahtera. Ernata optimis bahwa dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga sosial, program ini akan memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik dalam mendukung mereka yang ingin memperbaiki kehidupannya. Rumah singgah ini adalah langkah awal untuk membantu mereka membangun masa depan yang lebih baik,” tutup Ernata.
Dengan memastikan operasional rumah singgah berjalan lancar, Dinas Sosial Kutim berharap dapat membantu lebih banyak PSK untuk keluar dari kondisi rentan dan mencapai kemandirian dalam jangka panjang.