Samarinda – Angkatan pertama Diklat Jurnalistik yang di inisiasi Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalimantan Timur (Kaltim) bekerja sama dengan Sukri Institut, siap digelar pada 17-18 Juli 2024.
Dengan tema “Menyiapkan SDM Jurnalis Kaltim Berkualitas Zaman Now dan IKN”. Acara ini bertujuan menyiapkan SDM jurnalis di Kaltim, berkualitas dan mampu bersaing di tingkat nasional, khususnya dalam mendukung keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua JMSI Kaltim, Mohammad Sukri menyatakan, seluruh persiapan untuk acara ini telah dimaksimalkan.
“Alhamdulillah, hari ini terlihat seluruh persiapan sudah kita maksimalkan, tinggal di pelaksanaan,” ujar Sukri saat diwawancarai oleh Tim MSI Group, Senin (15/7/2024).
Diklat ini menghadirkan narasumber dari tingkat nasional, termasuk CEO Difaanews, Fazhra Fawwas Al Firman, serta mantan wartawan Tempo, Darmawan Sepriyossa.
Pelatihan ini disponsori oleh MR DIY, Diskominfo Kaltim, Bankaltimtara, Pertamina Hulu Sanga-Sanga, DifaNews, MSI Group, S Caffe, SKK Migas, dan Pertamina Hulu Mahakam.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada beberapa sponsor atas dukungan dan partisipasinya dalam kegiatan diklat jurnalistik ini,” ucap Sukri.
Total peserta 30 orang, terdiri dari wartawan, perusahaan pers, dan perwakilan dari Humas pemerintah.
Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam dunia jurnalistik, mulai dari public speaking, teknik menulis, dasar-dasar jurnalistik, UU ITE, cara menarik minat pembaca, teknik wawancara, tips memudahkan wartawan saat di lapangan, hingga penulisan feature dan opini.
“Ini sebuah komitmen JMSI Kaltim. Kinerja yang kita lakukan dapat tertata dengan baik berkat dukungan dari para sponsor, sehingga pelaksanaan kegiatan ini bisa terlaksana,” jelas Sukri.
Ceo MSI Grup itu juga mengungkapkan, ruangan kelas yang tersedia hanya dapat menampung 30 orang, meskipun awalnya direncanakan ada dua kelas.
“Ruangan kelas yang belum maksimal hanya bisa menampung 30 orang, sehingga disesuaikan dengan tempat yang ada,” tambahnya.
Diklat ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar, tetapi juga untuk membekali peserta dengan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan.
Rencananya, kegiatan ini akan menjadi program berkelanjutan dan akan terus berkolaborasi dengan Sukri Institut.
“Setiap tiga bulan, akan dibuka juga untuk mahasiswa yang ingin menjadi jurnalis, dengan instruktur yang sudah berpengalaman bahkan dari tingkat nasional,” pungkas Sukri.
