Balikpapan – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan melaporkan penurunan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur, terdeteksi 182 titik panas tersebar di tujuh kabupaten, dibandingkan dengan 350 titik panas pada hari Sabtu.
“Sebanyak 182 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga 17.00 WITA,” jelas koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman – Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, Minggu (3/9/2023)
Titik panas merupakan indikator potensi kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu yang relatif tinggi dibandingkan dengan sekitarnya. Diyan Novrida juga mengajak masyarakat untuk berhati-hati dan waspada, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarangan dan menghindari pembakaran saat mengelola lahan guna mencegah terjadinya karhutla.
Informasi tentang 182 titik panas ini telah diberikan kepada pihak terkait di wilayah masing-masing, termasuk kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) di tingkat provinsi dan kabupaten untuk penanganan lebih lanjut.
Pihak berwenang telah segera merespons informasi tersebut, dengan tim gabungan melakukan pemadaman di Kabupaten Penajam Paser Utara yang memiliki lima titik panas.
Adapun tujuh kabupaten yang terpantau dengan titik panas hari ini adalah Paser (31), Penajam Paser Utara (5), Kutai Barat (34), Kutai Timur (19), Kutai Kartanegara (61), Berau (18), dan Kabupaten Mahakam Ulu (14) titik panas.
“Misalnya, di Kabupaten Paser terdapat 31 titik panas yang tersebar di tujuh kecamatan dengan tingkat kepercayaan menengah,” lanjut Diyan.
Pihak BMKG terus memantau situasi ini dan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menjaga keamanan dan mencegah terjadinya kebakaran hutan atau lahan di Kalimantan Timur.