Jakarta – Pasar otomotif khususnya segmen elektrifikasi makin menggeliat dengan semarak munculnya mobil listrik China merek baru di Indonesia. Pabrikan China menjadi yang paling getol dibanding negara lain dalam masuk ke segmen ini. Saat ini sudah ada beberapa mobil buatan China di RI.
Langkah pabrikan mobil listrik China itu dimulai dari Wuling yang membawa Air ev ke tanah air dan resmi launching pada Agustus 2022 lalu. Kala itu, mobil ini menggemparkan pasar otomotif RI karena mampu menjual dengan harga Rp 200 jutaan.
Awalnya, Wuling Standard Range dibanderol Rp 238.000.000 namun kini harganya menjadi Rp 243.000.000. Sementara untuk Long Range dari Rp 295.000.000 menjadi Rp 299.500.000.
Meski harga dipangkas jadi lebih murah hingga jutaan rupiah, Wuling ev tetap mengusung sejumlah fitur-fitur canggih. Pada bagian dashboard ini, terdapat pula Multifunction Steering Wheel dengan logo Wuling berwarna silver yang dilengkapi tombol pengoperasian audio dan pengaturan menu.
Pada sektor Intelligent Tech Dashboard, Wuling menghadirkan sentuhan kecanggihan melalui Integrated Floating Wide Screen. Bagian ini terdiri dari head unit berdimensi 10,25″ serta meter cluster berukuran 10,25″. Fitur ini dapat ditemukan di varian Long Range.
Wuling Air ev menggunakan baterai lithium ferro phosphate (LFP) berkapasitas 17,3 kWh untuk tipe Standard Range dengan jarak tempuh hingga 200 kilometer dan 26,7 kWh untuk tipe Long Range dapat mencakup jarak tempuh hingga 300 kilometer saat terisi penuh.
Setelah Wuling, gantian Kurnia EVCBU Internasional (Kurnia Motors) yang menggemparkan pasar otomotif RI karena membawa mobil China dengan harga cuma Rp 85 juta, yakni K-Kooper Series.
Saudaranya yakni KX Upgrade dibanderol harga terendah mulai Rp100 juta. Angka tersebut sudah mencakup on the road DKI Jakarta, sehingga anda tidak perlu lagi memikirkan biaya pajak dan lainnya.
Kehadiran mobil listrik ini di RI tentu membuat kaget, utamanya ketika diperkenalkan pada ajang PEVS 2023 lalu. Apalagi dari segi spek juga tidak dipandang sebelah mata. Mobil tersebut bisa menempuh jarak 100 km.
Dari sisi penggerak merupakan penggerak roda belakang (RWD) dengan kecepatan maksimalnya juga sama 60 km per jam. Salah satu perbedaannya yaitu KX Upgrade memakai pelek 13 inci sedangkan K-Kooper 12 inci.
Dari segi bentuk, K Kooper sepintas terlihat seperti Suzuki Karimun Wagon, panjangnya 3,3 meter, lebar 1,6 meter dan tinggi 1,7 meter. Sedangkan KX Upgrade didesain seperti SUV kecil yang terlihat seperti Suzuki Jimny. Mobil ini panjangnya 3,3 meter, lebar 1,6 meter dan tinggi 1,7 meter.
Harga murah dengan spek cukup membuat mobil ini banyak diburu. Kurnia Motors baru menyerahkan tiga unit mobil kepada pelanggannya.
“Kami akan secara rutin menurunkan atau menyerahkan unit-unit kendaraan listrik yang sudah dipesan oleh konsumen pada Agustus ini,” kata General Manager Kurnia Motors Rivaldi Andrinasyah dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (8/8/2023).
Selain Kurnia Motors, mobil-mobil lain sudah ancang-ancang memasukkan mobil listrik murahnya ke RI. DFSK sudah memiliki line up Mini EV di negara asalnya China. Harganya di angka Rp 220 jutaan dengan jarak tempuh yakni 150 km dan 220 km, atau ada dua tipe.
“Mini EV kita harapkan tahun depan sudah hadir, mungkin sekitar second half 2023,” kata Kepala Pemasaran PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi akhir tahun lalu.
Merek China lain yakni Chery EQ1 sempat melantai di IIMS dan GIIAS 2022. Secara dimensi, mobil itu hanya memiliki panjang 3.200 mm, lebar 1.670 mm, tinggi 1.550 mm, dan wheelbase 2.150 mm.
Di China, kendaraan menggemaskan tersebut dibanderol mulai 49.800 yuan atau sekira Rp 110 juta. Harga yang murah membuat mobil ini dinanti banyak masyarakat.
“Kami tidak ingin terburu-buru (meluncurkan mobil listrik). Kami punya teknologinya, kami telah menyiapkan seluruh resource-nya. Tapi untuk pertama-tama, kami ingin fokus memasarkan mass product seperti Tiggo 7 dan 8 atau Omoda 5,” kata President Director PT Chery Motor Indonesia (CMI).