Samarinda – Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Timur tengah giat melakukan penguatan kelembagaan pelabuhan perikanan atau Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di enam kabupaten/kota di Kalimantan Timur. Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Di antara enam PPI yang mendapat perhatian khusus, PPI Selili di Kota Samarinda menjadi sorotan utama. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim, Irhan Hukmaidy, menjelaskan bahwa PPI Selili memiliki perputaran perikanan yang paling tinggi. Keberhasilan ini disebabkan oleh variasi komoditas perikanan, baik air laut maupun air tawar, yang diperdagangkan di sana.
Menurut Irhan, perputaran uang harian di PPI Selili mencapai Rp10-15 miliar. Tidak kalah mengesankan, PPI Tanjung Limau di Kota Bontang mencatatkan perputaran sekitar Rp5 miliar per hari, sementara Balikpapan mencapai 2-3 miliar per hari. Irhan menekankan bahwa PPI Selili tidak hanya melayani Kota Samarinda, melainkan juga berfungsi sebagai pusat distribusi yang menghubungkan berbagai daerah.
“Ikan yang ada di PPI Selili bisa saja dijual hingga ke Banjarmasin, begitu juga di Bontang yang bisa memasok ke Samarinda. Semua tergantung pada kebutuhan dan permintaan. Inilah dinamika perputaran perikanan di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Irhan juga menjelaskan bahwa dukungan kepada Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, merupakan bagian dari misi Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim. Mereka berkomitmen untuk mendukung kinerja Gubernur dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di atas indeks kesejahteraan masyarakat.
“Kami akan terus berupaya mengembangkan sektor perikanan, menggerakkan perekonomian, dan menjaga kesejahteraan sosial masyarakat di wilayah ini,” tutup Irhan, menekankan komitmen mereka dalam mewujudkan kesejahteraan bagi warga Kalimantan Timur.