Moskow – Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut), baru-baru ini mengirimkan sebuah surat kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk mengucapkan selamat atas Hari Kemenangan Rusia tahunan.
Surat tersebut mengandung pesan yang menyatakan penghargaan dan apresiasi atas perjuangan Rusia dalam memperjuangkan keadilan internasional dan perdamaian global melawan “kaum imperialis”, dan juga menyampaikan salam hangat kepada Presiden Putin, tentara, dan rakyat Rusia. Surat tersebut dilaporkan oleh kantor berita Korut, KCNA, yang dikelola oleh pemerintah Korut.
“Kemenangan adalah tradisi yang melekat di Rusia, dan kemuliaan kemenangan akan bersinar dalam sejarah dan bertahan selamanya bersama Rusia bahkan ketika waktu berlalu dan generasi berubah,” tulis Kim, menurut KCNA yang dikutip CNN International.
Kim mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Putin, Rusia akan “menghancurkan semua tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh kekuatan musuh” dan menang dalam usahanya untuk memastikan “kedaulatan, martabat, dan stabilitas regional” negara itu, tulis KCNA.
Korea Utara adalah salah satu dari segelintir negara yang menunjukkan dukungan langsung atas invasi Rusia ke Ukraina dan menyalahkan Amerika Serikat dan Barat atas perang tersebut.
Dalam momen tersebut, Putin mengatakan kepada orang-orang Rusia bahwa dunia berada pada titik balik utama dan mereka terlibat dalam perjuangan patriotik untuk masa depan negara mereka.
“Hari ini, peradaban sekali lagi berada pada titik balik yang menentukan. Perang nyata telah dilancarkan terhadap tanah air kita. Kita telah memukul mundur terorisme internasional, kita akan melindungi penduduk Donbas, kita akan memastikan keamanan kita,” kata Putin, seperti dilansir Reuters.
Dalam pidato selama 10 menit di Lapangan Merah tersebut, Putin mengulangi pesan akrab yang telah dia sampaikan berkali-kali selama hampir 15 bulan perang Rusia di Ukraina.
Dia mengatakan “elit globalis Barat” menaburkan Russophobia dan nasionalisme agresif, sementara rakyat Ukraina telah menjadi “sandera kudeta negara” dan ambisi Barat.
“Bangsa Ukraina telah menjadi sandera kudeta yang mengarah pada rezim kriminal yang dipimpin oleh tuan Baratnya. Itu telah menjadi pion bagi rencana kejam dan egois mereka,” tegas Putin.