Bontang – Harga beras di Kota Bontang melonjak drastis, mencapai Rp 15 per kilogram (kg), membuat rakyat menengah ke bawah khawatir akan beban tambahan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Anggota Komisi II DPRD Bontang Sumaryono mengusulkan kepada Pemerintah Kota Bontang agar segera melakukan operasi pasar sebagai upaya untuk meredakan dampak kenaikan harga beras yang bisa mempengaruhi inflasi.
“Saya minta Pemkot Bontang untuk segera melakukan operasi pasar. Cadangan beras kita masih banyak di Bulog Samarinda,” ungkap Sumaryono saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (8/9/2023).
Menurut Sumaryono, kenaikan harga bahan pokok seperti beras dapat berdampak serius pada perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah perlu bertindak cepat untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan pangan di Bontang aman.
Dalam situasi darurat, ia juga menyarankan penggunaan dana darurat yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Bontang.
“Jangan sampai rakyat menengah kebawah menjerit dengan kenaikan harga beras ini,” ujarnya.
Sumaryono juga meminta agar Pemerintah Kota Samarinda segera menggelar operasi pasar murah tidak hanya untuk beras tetapi juga untuk bahan pokok lainnya. Ia mengingatkan bahwa pemerintah memiliki cadangan stok di Bulog yang harus segera dimanfaatkan.
“Tidak hanya beras, bisa juga 9 bahan pokok lainnya,” terang politisi PPP ini.
Ia juga menyarankan Pemkot Bontang memanfaatkan Jumat Berkah. “Banyak anggaran Pemkot Bontang semestinya di pakai untuk kemaslahatan umat dan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.
Meskipun Presiden Jokowi akan memberikan bantuan sosial berupa beras dalam waktu dekat, Sumaryono menekankan pentingnya inisiatif dari Pemerintah Kota Bontang untuk merespons situasi ini dengan cepat. Ia bersiap agar operasi pasar diadakan sesering mungkin untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dan mengurangi tekanan ekonomi yang mereka hadapi.
“Inilah saatnya Pemerintah Kota Bontang bertindak. Jangan biarkan masyarakat berteriak akibat harga beras yang melambung tinggi,” tutup Sumaryono.