Banyuwangi – BKKBN Pusat bersama mitra kerja dari komisi IX DPR RI, gencar menggelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di wilayah Provinsi Jawa Timur.
Salah satunya, di Pondok Pesantren Modern Putri DARUR RIDWAN, Dusun Krajan Kulon, Desa Parangharjo, Kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi, Jumat (11/8/2023). Hadir dalam kegiatan itu, Hj.Siti Nahdiyah Aslam pengurus Pondok Pesantren Modern Putri Darur Ridwan, H. Anas Thahir Anggota Komisi IX DPR RI, Putut Riyatno Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN RI, lugman Al Hakim kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinas Sosial PPKB Kabupaten Banyuwangi serta puluhan peserta sosialisasi penurunan stunting.
Pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB (dirijen), dilanjutkan sambutan tuan rumah Siti Nahdiyah Aslam sebagai pengurus Pondok Pesantren Modern Putri DARUR RIDWAN, dia merasa bersyukur kegiatan sosialisasi penurunan stunting dapat dilaksanakan ditempatnya.
“Terima kasih kepada bapak Anas Thahir anggota DPR RI dan BKKBN pusat, yang mengadakan kegiatan sosialisasi penurunan stunting di Pondok Pesantren Modern Putri Darur Ridwan. Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat kepada masyarakat disini untuk mencegah maupun menurunkan kasus stunting,” ungkapnya.
Sedangkan, Anas Thahir Anggota Komisi IX DPR RI dalam pengarahannya kepada para peserta, bahwa mengajak semua pihak dan masyarakat untuk bersama sama menurunkan atau menekan angka Stunting di Banyuwangi. Sehingga, sesuai harapan pemerintah pada Tahun 2024, angka stunting bisa tercapai sampai ke angka 14%.

H Anas Thahir anggota Komisi IX DPR RI sebagai mitra kerja BKKBN Pusat juga mengingatkan kepada para pelajar, agar jangan menikah diusia muda atau belum cukup usia kawin. Disamping itu, disiplin dalam memeriksakan kesehatan pada saat akan menikah.
“Saya juga memberikan apresiasi kepada pemerintah dan masyarakat Banyuwangi, yang telah maksimal dalam upaya menurunkan stunting. Waspadai bahaya stunting, dengan mencegah sedini mungkin, terapkanlah pola hidup bersih dan sehat. Cegahlah stunting sebelum menikah maupun mencegah stunting disaat usia hamil,” jelasnya.
Sementara itu, Putut Riyatno Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN RI menambahkan, Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya menekankan bahwa target angka prevalensi stunting di tahun 2024 yakni di bawah 14 persen harus tercapai. Untuk itu, BKKBN Pusat terus memberikan sosialiasi dan edukasi program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta Percepatan Penurunan Stunting kepada masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, BKKBN berupaya membangun kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan dan mitra kerja.
“Termasuk dengan mitra kerja dari DPR RI Komisi IX. BKKBN tetap senantiasa bekerja sama dengan semua pihak dan masyarakat luas dalam upaya menurunkan stunting diseluruh indonesia,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, juga diadakan dialog interaktif dengan para peserta, serta dibagikan doorprize melalui kuis.