Padang – Dalam upaya menjaga harmoni antara kepolisian dan masyarakat, Kapolda Sumatera Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono, S.Ik. SH, telah mengklarifikasi dugaan penginjakan tempat ibadah di Mesjid Raya Sumbar oleh anggotanya. Hal ini muncul setelah tersebarnya sebuah video viral yang menunjukkan sejumlah personel masuk ke area suci masjid.
Dalam pernyataannya, Kapolda Sumbar menyatakan bahwa pihaknya telah memastikan bahwa anggotanya tidak melakukan penginjakan tempat ibadah shalat di Mesjid Raya Sumbar. Penegasan ini disampaikan setelah Kapolda bersama dengan pengurus Mesjid Raya Sumbar melakukan peninjauan tempat berkumpul dan istirahat bagi masyarakat pendemo asal Pigogah Patibubur, Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat.
“Simpang siur terkait dengan nginjek nginjek tempat ibadah sudah saya jelaskan bahwa itu adalah lantai dasar dan bukan tempat ibadah,” ungkap Kapolda Suharyono.
Video viral yang menyebabkan kontroversi tersebut menunjukkan sejumlah masyarakat yang tidur di area bawah mesjid dengan menggunakan karpet. Kapolda Sumbar menjelaskan bahwa area tersebut bukanlah tempat suci untuk shalat, melainkan sebuah aula yang digunakan untuk pertemuan dan kegiatan oleh Pemprov. Pengurus Harian Mesjid Raya Sumbar, Rizardi Maarif, juga mengkonfirmasi bahwa area tersebut digunakan untuk perkumpulan dan bukan sebagai tempat sholat.
“Jadi kita menaruh mereka (masyarakat) tidur di lantai saja kan gak bagus juga, makanya kita kasih karpet. Jadi bukan tempat sholat, itu tempat pertemuan,” terangnya.
Dalam kejadian terkait, Irjen Pol Suharyono juga menjelaskan bahwa Polda Sumbar telah mengamankan kepulangan masyarakat Pigogah Nagari Air Bangis yang telah melaksanakan unjuk rasa di Kota Padang selama 6 hari. Kapolda memastikan bahwa kegiatan ini berjalan dengan aman dan terkendali, serta semua masyarakat yang tidur dan menginap sementara di Mesjid Raya Sumbar telah dipulangkan dengan pengawalan ketat untuk memastikan keselamatan mereka hingga tiba di Pasaman Barat.
“Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan terkendali, semua masyarakat yang tidur dan menginap sementara di masjid raya sudah kita pulang kan dan di kawal oleh PJR, Brimob, Samapta dan kita pastikan aman sampai ke Pasaman Barat,” ujarnya.
Dengan klarifikasi ini, diharapkan bahwa kejadian kontroversial terkait penggunaan tempat berkumpul di Mesjid Raya Sumbar dapat terurai dan pemahaman yang lebih jelas dapat diperoleh oleh masyarakat.